Jumat, 24 Maret 2017

Cara Kenali Situs Web "Hoax" dan Penipu


Di internet terdapat tidak sedikit website hoax alias scam yang berniat menipu pemakai internet. Tujuan pembuatnya macam-macam, mulai dari mencuri uang seperti website bank palsu, mencuri info pribadi, sampai mempengaruhi pandangan politik seperti yang diperbuat website kabar hoax.

COO Pengelola Nama Domain Indonesia (Pandi), Sigit Widodo berkata peredaran website web hoax serta scam marak sebab tools untuk membikin website seperti itu terdapat lengkap serta mudah untuk dipakai. Dirinya mencontohkan suatu  layanan yang bisa menjiplak desain suatu website, hanya dengan memasukkan nama domain website yang ingin ditiru.

Menurut Sigit, ada kesamaan antara situs-situs hoax serta scam di internet. "Mereka rata-rata mempercayakan social engineering untuk menipu pemakai," katanya ketika berkata dalam Seminar Evaluasi 2016 serta Trend Malware Indonesia 2017 oleh Vaksincom di Jakarta, Rabu (14/12/2016) lalu.

Social engineering berarti memanipulasi pemakai supaya berpikir bahwa website web hoax alias scam adalah website resmi, jadi terpancing mengikuti jebakan (phising).

Manipulasi bisa diperbuat lewat desain yang dibangun mirip website resmi. Website scam umpama, bisa mengatasnamakan bank tertentu serta meminta transfer sejumlah uang.

Ada juga yang menyamar sebagai website media sosial untuk membikin pemakai memasukkan username serta password.

Supaya tidak tertipu teknik social engineering, Sigit berkata ada beberapa tutorial yang bisa dipakai untuk mengetahuii keaslian suatu  situs. Berikut ini selengkapnya.

1. Cek nama domain

Langkah pertama yang paling mudah adalah dengan menyaksikan nama domain website yang bersangkutan. Menurut Sigit, website resmi tentu memakai domain sesuai nama perusahaan alias jasa. Apabila memakai domain umum seperti Blogspot, maka kesahihannya diragukan.

"Tidak sedikit orang yang tidak paham bahwa Blogspot itu domain blog, bukan website resmi. Siapa pun bisa buat. Kalau bank umpama, tentu pakai nama bank untuk website, tidak mungkin buat website lain seperti di Blogspot untuk membikin promosi," katanya.

Domain .id yang dikelola Pandi menurut Sigit relatif lebih aman sebab pemiliknya wajib mendaftarkan diri dengan memakai kartu bukti diri serta alamat asli. Walau demikian, tidak menutup kemungkinan ada juga website palsu yang menggunakannya, mengingat Blogspot pun saat ini telah memakai domain .co.id.

2. Cek info kontak

Website resmi biasanya rutin mencantumkan info kontak pengelola website yang bersangkutan. "Website tanpa kontak bisa dianggap tidak bisa dipercaya, apa pun isinya," ucap Sigit.

Dia mencontohkan website kabar hoax Pos-Metro.com yang baru-baru ini diblokir oleh Kementerian Komunikasi serta Informatika. Website itu tidak mencantumkan info kontak ataupun alamat redaksi jadi tidak bisa dihubungi.

Kalaupun dicantumkan, tetap ada kemungkinan pengelolanya menampilkan nomor, e-mail, alias alamat palsu. "Cara paling aman, ya coba saya telepon, apakah benar dirinya pemilik. Apabila mengaku resmi (padahal bukan), biasanya kami pancing-pancing sedikit bisa terbongkar kedoknya," papar Sigit.

3. Cek "Whois"

Di internet ada beberapa tool "Whois" yang bisa dipakai untuk mendapatkan info tentang pengelola di balik suatu  domain website, umpama yang terdapat di website pengelola domain internet global ICANN.

Dari sini bisa diketahui apakah suatu  website terbukti dijalankan oleh pemilik resminya alias tidak. Sigit berkata, apabila suatu website tidak menampilkan bukti diri lengkap pengelola (di-protect), maka website tersebut bisa dibilang meragukan.

"Buat apa disembunyikan kalau tidak ada tujuan tertentu (yang jahat)?" tanya Sigit.

Untuk website yang mengwajibkan pemakai memasukkan data username serta password, semisal e-commerce, Sigit menyarankan utnuk mengecek apakah website memakai enkripsi SSL untuk melindungi trafik data.

Hal ini bisa dilihat dari prefix "HTTPS" yang menandakan bahwa enkripsi aktif. Apabila tidak ada, maka data yang di-input tidak aman.

4. Cek daftar website terverifikasi

Kementerian Komunikasi serta Informatika menyediakan registrasi untuk para Penyelenggara Sistem Elektronik (tergolong website) di Indonesia yang bisa dikunjungi di alamat pse.kominfo.go.id.

Di dalamnya terdapat daftar situs-situs resmi di Indonesia yang teregistrasi serta terverifikasi bukti diri pemiliknya. Tetapi, jumlahnya tetap relatif terbatas di kisaran ratusan situs.

Khusus untuk kategori toko online, sebagai pilihan referensi pemakai internet bisa mengunjungi PolisiOnline.com. Di sini bisa ditemukan daftar website resmi yang telah teruji kesahihannya lewat sejumlah langkah verifikasi. Ada juga daftar situs-situs yang terindikasi meperbuat penipuan. (Kompas)

Anda sedang mencari penyedia website terpercaya dan profesional? Kami Bintaro Web, melayani jasa pembuatan website untuk kebutuhan company profile perusahaan, bisnis & toko online yang telah berpengalaman melayani pembuatan websites sejak 2013.
Hubungi Kami :
Bintaro Web
Tlp : 021-7451687
WA : 0852-1687-6545
Email : info@bintaroweb.com
Website : http://bintaroweb.com